Memilih Buku

Buku-buku arsitektur atau yg berbau desain pada umumnya mahal-mahal. Tapi dengan bejibun foto dan gambar di dalemnya tetep dijabanin untuk dibeli. Maklum otak juga perlu dikasih makan,apalagi bagi orang2 yang mencari nafkah dengan berkreasi. Alhasil bagi arsitek kere seperti saya (&beberapa pihak yg malu utk disebutkan) membeli buku yg worth the price itu penting.

Maka terjadilah percakapan ini.
P: Bal,koq buku pilihan kamu bisa bagus2 sih? Ajarin donk,cara milih buku.

I: oh itu ada tekniknya cuuuy.

P: oh? Judge a book by its cover?

I: lebih canggih donk. Gini, setiap buku pasti ada cover dan backcovernya kan?! (retoris).

P: iya,iya (tetep dijawab dengan antusiasme tinggi).

I: nah,coba kamu liat covernya dan buka halamannya satu per satu. Trus diliat isinya sampe tamat. Kalo puas baru beli hehe..

P: itu mah namanya dibaca bukunya bal -_-”

Yap,memang bener begitu. Habis gimana lagi cara tau buku bagus kalo belum melihat/membaca (sekilas) isinya. Hanya toko buku bagus yg memperbolehkan pelanggan melihat isi bukou2nya. Makanya Palasari masuk di dalam kategori toko buku bagus hehehe..

Oh iya,niat membeli buku juga penting. Kalo lagi ga ada kebutuhannya,buku sebagus apapun gakan saya beli. Dan sebaliknya,kalau lagi butuh,buku 1/2 bermutu pun saya ambil. Don’t make decision on desperation (atau while you’re desperate)* ada benernya juga.

*Quote’s source: ………lupa hehe..

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Alergi dingin

I: kayanya saya alergi dingin deh.
G: tau dari mana? Idung kamu kesumbet? Gampang pilek? Gatel-gatel?
I: enggaa,cuma kalo dingin bawaannya pengen tidur.
G: . . . . .

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Apa jadinya sistem transportasi kita…

…kalau dikonsep dgn baik ya?!

Gara2 baca abstraknya poets utk artepolis ttg transportasi jadi tergoda utk nulis (lagi). Pernyataannya adalah 70% warga kota bdg belum mendapatkan akses angkot yg layak/mudah.

Buat saya itu artinya: 1. Jalur angkot baru; 2. Lapangan pekerjaan baru; 3. Perbaikan sistem&infrastruktur transportasi besar2an..!!; 4. Desain angkot yuuuk…!!

Konsepnya kan selalu ada hierarki moda transportasi sesuai dengan beban jalannya. Gimana kalau pertimbangannya ditambah kesejahteraan supir dan kualitas lingkungan kota, khususnya pemukiman?

Ambil contoh ojeg atau becak di bdg. Tarifnya kan cukup mahal dibandingkan angkot karena biasanya itu adalah moda transportasi alternatif angkot. Demandnya tinggi jadi weeeh mahal.

Tapi apa jadinya kalau ojeg digaji tetap per bulan?! Tarif ojeg kan bisa turun. Dan tidak lupa supir2 ojeg difasilitasi dengan bank rakyat (ala M Yunus). Oh tentu saja sistem perojegannya harus dibikin dulu,misal gimana jam kerjanya, jarak pelayanannya, layanan jemput ke rumah, dll. Research kecil ttg poin2 di atas seru tampaknya.

Nah ojeg kan masih ada persoalan lingkungan,yaitu polusi udara dan suara. Walaupun utk area bdg utara yg berkontur lebih efisien dibandingkan becak. Becak atau delman tentu lebih ramah lingkungan ya. Utk area perumahan juga jadi mengurangi kebisingan.

Lalu apakah sepeda dan kendaraan pribadi lainnya akan ditinggalkan?? Tentu tidak,cuma alangkah menguntungkannya kalau ada tempat parkir yg tersebar di perimeter pemukiman atau tempat pergantian moda transportasi.

Contoh: dari rumah saya di cigadung saya naik sepeda sampai simpang. Setelah itu saya naik angkot gandeng yg datang tepat waktu (ide pak aji) sepanjang jalan DU karena dago car free lane (didedikasikan utk wisatawan yg berjalan kaki). McD atau Circle K adalah interchange node. Di per3an yg dulunya warung afriany ada salah 1 dari 3 gedung parkir sekitar dago cs. Angkot gandengnya muter ke sabuga utk sampe interchange ke2 di bip. Saya turun dengan total waktu perjalanan 27 menit,sudah termasuk nunggu angkotnya dateng. Saya turun angkot ga pake bayar ke supir karena udah bawa tiket angkot gandeng yg Rp. 30.000/ bulan. Worthed..

Posted in Uncategorized | 1 Comment

Everyone made mistakes……..

…………some were just exceptionally good at it.

/_- *palmface

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Curiosity kills the appetite

Eat.
Glance.
Read.
Appetite loss.
Continue eating, just to not make those rice cry.

To the office.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Just an idea. Deep thinking.

Brilliant ideas are hardly missed and usually easy to comprehend. Genius ideas on the contrary are rarely acknowledged even as an idea itself (it may be mistaken as a flying cow). So does stupid ideas,both shares the similar fate..

Therefor there is no reason to be shy to state our mind or idea. It is a product of brain afterall,it doesn’t stink like other organs byproduct. Well,it may achieve below-expectation feedbacks but as stated before there is a 50% chance it may be a genius idea.

Don’t forget about the other 50% though.

\m/

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Press Release Bdg Berkebun Kampong-Urban Farming Tanam Perdana RW 04 Kelurahan Taman Sari Bandung, 17 Desember 2011

Bandung Berkebun (BdgBerkebun) merupakan komunitas yang terdiri dari para profesional, mahasiswa dan masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap kualitas lingkungan ruang-ruang kota. Fokus aktivitasnya adalah memanfaatkan lahan-lahan tidak produktif (tanah kosong, area di bawah jembatan, dll) dan lahan-lahan terbatas menjadi lahan produktif yang dapat memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas lingkungan. Keyakinan komunitas ini adalah bahwa untuk memahami gerakan hijau dan menjadikannya menjadi sebuah gaya hidup adalah berinteraksi langsung dengan proses alam ini bekerja. Aktivitas berkebun menjadi salah satu metode untuk mewujudkan visi tersebut. Dengan mengusung slogan Creatifarming TM

(creative-farming), BdgBerkebun mengedepankan inovasi-inovasi dalam berkebun, baik melalui kegiatan kreatif dan edukatifnya, juga instalasi berkebunnya.

Kampong-Urban Farming (K-UF) merupakan salah satu program BdgBerkebun berupa kegiatan berkebun di sekitar pemukiman warga khususnya pemukiman padat. Program ini mengajak warga untuk berkebun pada lahan yang terbatas sehingga menjadi lebih produktif. Salah satu solusi berkebun yang berhasil dirumuskan adalah vertical farming, dimana tanaman ditanam pada dinding rumah menggunakan wadah yang tersedia di sekitar pemukiman dan panel Urban Farming-Installation (UF-I) yang ditanam di lahan terbatas. Dalam proses pendekatan ke warga, BdgBerkebun menggunakan prinsip community development, dimana kebutuhan warga menjadi persoalan utama yang diselesaikan. Dalam kegiatan ini warga berperan sebagai penggerak utamanya dan BdgBerkebun sebagai pendamping agar rasa kepemilikan warga tumbuh dan kegiatan ini dapat berkelanjutan.

Pada Konferensi Internasional TUNZA akhir September 2011, BdgBerkebun mendapatkan kesempatan untuk membuat instalasi hijau berupa panel berkebun di atap, selasar, dan auditorium area konferensi SABUGA yang disebut Urban Farming-Installation (UF-I). BdgBerkebun mengusulkan agar panel UF-I yang tidak terpakai setelah acara berlangsung, dimanfaatkan untuk menghijaukan pemukiman sekitar SABUGA. Dengan pemahaman ini maka diciptakan program K-UF dan warga dilibatkan sejak awal dalam proses UF-I, seperti workshop desain, penanaman, dan instalasi panel.

Program ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu proses pembuatan dan pemindahan panel serta penanaman dan perawatan tanaman. Proses pembuatan berlangsung selama bulan September sedangkan proses pemindahan berlangsung sejak Oktober hingga Desember. Kegiatan menanam dan perawatan dilaksanakan dari Desember hingga akhir Januari atau awal Februari.

Kegiatan pemindahan panel dilakukan melalui beberapa tahap identifikasi masalah, penentuan titik-titik pemasangan panel, pemindahan, pembekalan perawatan, dan penanaman. Setiap tahap dilakukan oleh tim yang terdiri dari tokoh masyarakat sebagai perwakilan warga dan perwakilan BdgBerkebun. Proses tiap tahap diakhiri dengan presentasi oleh tim dan urun rembug bersama seluruh warga agar keputusannya diketahui dan disepakati bersama. Proses urun rembug menghasilkan keputusan berupa titik pemasangan panel, jumlah panel per titik, jenis tanaman yang akan ditanam, hingga penanggung jawab perawatan panel per titik sehingga terjadi kontrak sosial di antara warga itu sendiri.

Pemukiman RW 04 Kelurahan Taman Sari dan RW 08 Kelurahan Babakan Siliwangi merupakan pilot project program BdgBerkebun Kampong-Urban Farming yang akan diresmikan dalam bentuk Tanam Perdana hari Sabtu, 17 Desember 2011 di lapangan futsal pemukiman RW 04 Kelurahan Taman Sari. Pada hari itu akan dilaksanakan kegiatan pembekalan berkebun dilanjutkan dengan praktik berkebun berupa penanaman di wadah paralon UF-I, penggantian tanaman di panel-panel tanaman dan menanam benih sayur (detail acara terlampir). Meskipun panel-panel tersebar di seluruh pemukiman, kegiatan penanaman difokuskan di satu ruang publik RW untuk menyatakan bahwa ini merupakan kegiatan komunitas RW. Diharapkan program yang dilaksanakan di pemukiman ini dapat menjadi percontohan di pemukiman lainnya. Bahkan diharapkan warga pemukiman RW 04 dan 08 menjadi penggerak di pemukiman lainnya agar program ini dapat berkelanjutan dan menjadi gerakan berkebun di kota.

Pada saat ini, Bdgberkebun sedang merumuskan konsep Panen Perdana Kampong-UF agar manfaatnya dapat terasa oleh masyarakat luas.

Kontak kami:
FB: BdgBerkebun
T: @bdgberkebun

Posted in Uncategorized | 1 Comment

The magic bathroom (explained)

Tutup pintu kamar mandi dan otak mulai bekerja, a marvelous event. Dugaan saya mengapa hal itu terjadi adalah kesan ruang baik secara fisik maupun mental.

Secara fisik kamar mandi pada umumnya berukuran 2,5-3,5m2 -lebih kecil dari ruang lainnya di dalam rumah-. Selain itu sisi-sisi temboknya tidak memiliki bukaan yg besar, sehingga cahaya dan suara hanya sedikit menginfiltrasi ruang ini. Ketika kondisi-kondisi di atas digabungkan maka tercipta ruang yang terpusat ke dalam, tidak ada gangguan dari luar. Ruangan itu dengan sendirinya mengkondisikan saya utk berpikir.

Lalu apa itu kesan ruang secara mental? [test case: saya] Saya akan berangkat dari mindset saya akan ruang. Apa yg otak dan hati saya definisikan sebagai ruang. Seberapa luas kah luas dan sempitnya sebuah ruang menurut perasaan dan pemikiran saya. Otak saya telah memproses bahwa kamar mandi adalah suatu ruang yg lebih sempit dari ruang lainnya, sehingga saya meyakini itu sebagai sebuah kenyataan. Terciptalah kesan ruang secara mental. Jadi kesan ruang secara mental diciptakan dari pengejawantahan data-data fisik? Yes, I do believe so. Karena bahan apa yg bisa diproses otak selain bentukan fisik? Bahkan pengalaman dan rasa itu sendiri merupakan intisari dari olahan data fisik (penglihatan, pendengaran, dll) selama perkembangan hidup kita bukan?! I might be wrong but this is the hypothesis I’m able to comprehend.

Kalau kesan ruang adalah bentukan fisik dan mental dan ruang yg sempit/terpusat ke dalam menstimulasi saya utk berpikir, maka seharusnya kamar mandi bukan satu2nya magic room di dalam rumah. Atau bahkan “ruang berpikir” ini dapat diciptakan dimana saja dengan berbagai macam bentukan fisik. Contohnya: ruang di bawah selimut, kamar tidur ketika lampu dimatikan, kesan ruang ketika kedua mata ditutup atau tangan menutupi cahaya matahari, dan lain-lain.

Setelah itu tinggal dibikin paradigmanya deh, bahwa tidak hanya duduk di toilet yg merupakan waktu efektif utk berpikir (karena ga bisa ngapa2in juga). Posisi terlentang sebelum tidur, saat mendekati deadline, ketika sedang makan, dan dalam perjalanan (sebaiknya sebagai posisi penumpang) bisa jadi kondisi yg cocok utk berpikir. Just think about it heu3..

Zzzz…zzzz….zzzzzz……..zzzzzzzz…

Posted in Uncategorized | 2 Comments

Love it, master it, period

It crossed my mind while ago, how could you master a language? For me the answer is simply by loving, period (there goes the title explained in 2 rows he2..)

We may love a certain aspect of the language or the whole of it. For example some would love the accent, while others the logic of the language or even the fact that it’s a dead one. There will definitely be a difference depth of understanding depending on ones preferable aspects.

Then i asked myself what about determination? How far can it bring to master a languange or anything at all? Well,it may bring you to the same point as love but I bet the first needs greater effort than the later. But -to settle the hardworker- at critical point determination won’t make you look like a fool he2..

Posted in Uncategorized | Leave a comment

The magic bathroom

Sejak pintu kamar mandi ditutup dan saya berada di dalamnya,pikiran saya melayang-layang. Terlepas saya melakukan apa di kamar mandi,selalu muncul ide-ide atau pemikiran yang menarik. Misalnya ide untuk posting ini hahaha..

Ada apa dengan kamar mandi yg membuat proses berpikir saya terpacu? Apakah karena ruangnya tertutup dan menimbulkan privasi ruang yg tinggi? Apakah karena hidup penuh perjuangan? Hahaha..

Whatever the reasons are, there is a glimpseof hogwarts ini every home heu3..

Posted in Uncategorized | Leave a comment